Penerapan desain atap pada rumah bukan hanya untuk menambah estetika, namun juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Seperti halnya di Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi, rata-rata bentuk atap rumahnya miring.
Hal tersebut bertujuan agar air hujan cepat turun ke bawah, sehingga tidak mengendap di bagian atas dan risiko kebocoran pun bisa dihindari.
Selain bentuk atap, penggunaan material yang kokoh dan tidak mudah lapuk akan membantu mengurangi risiko kebocoran. Seperti baja ringan yang akan membentuk struktur atap kokoh serta cocok digunakan di Indonesia.
Terkait hal tersebut, berikut ini adalah contoh model atap rumah dengan konstruksi baja ringan yang cocok diterapkan di Indonesia.
Desain Atap Pelana
Model atap pelana paling banyak ditemukan di Indonesia karena selain menghadirkan kesan estetik, bentuk ini juga fungsional.
Penerapan atap pelana pada rumah-rumah di Indonesia memang tepat. Hal ini mengingat bentuknya yang miring di kedua sisi, sehingga akan memudahkan air hujan turun ke tanah.
Agar optimal, sudut kemiringan yang diterapkan pada atap-atap tersebut harus tepat. Umumnya, sudut kemiringan atap di Indonesia untuk rumah antara 30-35 derajat, atap yang sangat curam mulai dari 45 derajat atau lebih, dan 15-20 derajat untuk bangunan pabrik.
Desain Atap Miring/Setengah Kuda Kuda
Bentuk atap miring di salah satu sisinya saja, juga dapat diimplementasikan untuk konstruksi baja ringan. Selain fungsional, fasad model atap ini menarik dan cocok jika diterapkan pada rumah minimalis.
Tak hanya menyuguhkan kesan estetik dan sederhana. Secara fungsi, atap setengah kuda kuda pun akan membuat air hujan turun ke tanah dengan cepat.
Baca juga: Atap Baja Ringan Mudah Disambar Petir? Fakta atau Mitos?
Desain Atap Limas
Atap limas atau atap piramida sering ditemukan di rumah-rumah Indonesia, baik pada bangunan tradisional maupun modern. Bentuk atap ini tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Hampir semua dinding luar terlindungi dari terik matahari maupun air hujan, karena bentuk atapnya yang miring di semua sisi.
- Dengan sudutkemiringan yang pas, arah angin yang menerpa hunian akan dibelokkan ke atas. Alhasil, risiko kebocoran dapat diminimalisir, terutama saat terjadi hujan disertai angin.
- Bentuk atap rumah limas dapat melindungi struktur bangunan dari kerusakan akibat cuaca ekstrem.
Desain Atap Dutch Gable (Atap Pelana Belanda/Pelana Bertingkat)
Selain disebut sebagai atap pelana bertingkat, desain atap ini juga dikenal dengan sebutan atap pelana Belanda karena berasal dari Negeri Kincir Angin. Bentuk ini merupakan kombinasi atap pelana dan perisai.
Biasanya model atap rumah Dutch gable terdiri dari atap pelana yang ditempatkan di atas atap perisai, sehingga membentuk ruang lebih dalam loteng.
Tak hanya estetik, model atap rumah ini menjadi solusi untuk memiliki hunian dengan jendela di atas. Di mana atap bagian samping akan melindungi jendela dari limpasan air hujan.
***
Itulah beberapa contoh bentukatap rumah dengan konstruksi baja ringan yang cocok diterapkan di Indonesia.
Pastikan untuk selalu menggunakan material struktur atap yang kualitasnya terjamin seperti Baja Ringan VIVO, agar atap tak hanya estetik, tetapi juga kokoh dan awet.