Beberapa tahun belakangan ini, baja ringan seolah menjadi primadona di dunia konstruksi. Berbagai jenis bangunan pun menggunakan material ini untuk struktur, baik rangka atap, dinding, dan lain sebagainya.
Sayangnya, di balik penggunaan baja ringan yang meningkat, sering kali banyak yang menganggap bahwa pemasangannya sama seperti ketika mengaplikasikan kayu.
Padahal, perbedaan pemasangan baja ringan dan kayu cukup signifikan. Sehingga ketika terjadi kesalahan struktur, risiko bangunan ambruk sangat tinggi.

Sebagai contoh ketika melakukan pemasangan rangka atap. Dimana kunci kekuatannya terletak pada integrasi setiap batang yang terkoneksi dengan sambungan secara utuh.
Ketika terjadi kesalahan kecil saja pada batang maupun sambungan, imbasnya akan terjadi pada seluruh rangka atap.
Jadi, pemasangan rangka atap baja ringan memang sangat membutuhkan ketelitian, kejelian, dan konsentrasi dari aplikator. Sebab, hal tersebut akan mampu menentukan kualitas serta kekokohan struktur.
Sadar betapa pentingnya pemasangan rangka baja ringan yang benar, VIVO mengadakan pelatihan (training) bagi para aplikator.
Tujuan Pelatihan Aplikator Baja Ringan VIVO

Pelatihan ini pertama kali dilakukan pada tahun 2019 pada beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Barat seperti Jember, Tulungagung, Surabaya, Bojonegoro, Malang, Kediri, Sidoarjo, Madura, bahkan Cirebon . Adapun pelatihan ini sdh di lakukan di 13 kota.
Tujuan dari training ini bukan hanya untuk memperkenalkan produk VIVO yang merupakan second brand dari PT Kepuh Kencana Arum.

Program ini juga bermanfaat dalam memberikan pengetahuan seputar baja ringan. Semua aplikator pun dilatih untuk mempraktikkan merakit baja ringan seolah sedang menghadapi kenyataan di lapangan.
Selanjutnya, di akhir acara, VIVO juga memberikan sertifikat yang tentu akan sangat membantu dan berguna bagi aplikator ke depannya.
MAXICAD untuk Para Aplikator

Meskipun seorang aplikator sudah memiliki pengetahuan dan keahlian yang mumpuni, hal ini belum cukup untuk menciptakan konstruksi baja ringan yang kuat.
Aplikator pun membutuhkan program bernama MAXICAD. Bukan hanya dengan penghitungan manual, software ini akan membantu aplikator dalam merangkai konstruksi baja ringan.
Baik hal tersebut terkait perencanaan kebutuhan bahan, hingga analisa kuat tekan tarik beban dengan ketelitian dan tingkat akurasi tinggi sesuai rekomendasi HAKI.