VIVO Baja Ringan berpartisipasi dalam gerakan Pengkayaan Tanaman dan Penyulaman Pohon bersama Yayasan Grojokan Sewu Pecalukan ke XIV yang diadakan pada Selasa-Rabu, 10-11 Januari 2023 lalu.
Agenda kegiatan Pengkayaan Tanaman dan Penyulaman Pohon tahun 2023 ini adalah memperkaya jenis tanaman maupun mengganti pohon yang gagal tumbuh dengan tumbuhan baru.
“Sekarang disulami lagi, ditambahi lagi. Ada yang mati, ada yang nggak tumbuh, atau pun ada yang jaraknya terlalu jauh, kita sulami lagi,” ujar Adi, ketua panitia kegiatan tersebut.
Sebagaimana tahun 2022 lalu, kegiatan Pengkayaan Tanaman dan Penyulaman Pohon kali ini juga dilakukan di area gundul serta lahan kritis di Pos 2 sekitar jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang. Namun khusus tahun 2023, Adi menuturkan bahwa kegiatan pengkayaan tanaman banyak dilakukan di area bantaran sungai.
“Sama pengkayaan di sebelah bantaran sungai. Kita khususkan tahun ini itu di area bantaran sungai buat lokasinya,” tambah Adi.
Adi melanjutkan, penentuan lokasi area tanam itu berkaitan dengan keadaan lokasi penanaman beberapa tahun sebelumnya hingga pencegahan bencana.
“Di sini kan dulunya itu rimbun. vegetasinya itu banyak. kalau sekarang kan, kemarin-kemarin terjadi kebakaran, jadi gundul. Kita antisipasi. Alasannya basic, buat air juga, terus bencana alam, longsor, dan sebagainya, mencegah itu.Kita juga nggak mau kan kalau kebawah lagi kita kena bencana?” kata Adi.
Menariknya, tahun 2023 ini ada lebih dari 20 jenis tanaman yang ditanam di area reboisasi. Beberapa di antaranya ara bonsai, mahoni, sengon alas, dan lainnya. Alasan dari banyaknya jenis tanaman tersebut sesuai dengan tema kegiatan yang dilakukan, yaitu pengkayaan dan penyulaman.
Adi juga mengatakan, kegiatan yang juga diikuti oleh komunitas, pecinta alam, pelajar, hingga donatur/perusahaan ini bukan hanya sebatas menanam. Karena dalam setahun, ada empat kali kegiatan, di mana awal bulan dilakukan penanaman. Sementara perawatan lanjutan akan dilaksanakan tiga bulan sekali.
“Awal bulan itu kita penanaman, dibuka untuk umum. Terus triwulan selanjutnya kita perawatan, seterusnya gitu. Jadi tidak kita biarkan setahun sekali menanam tanpa perawatan,” jelasnya.
Menurutnya, salah satu alasan penanaman dilakukan di awal tahun karena curah hujan di kawasan tersebut cukup tinggi, sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman.
“Ya, salah satu alasan kenapa kok dipastikan di awal Januari itu. Karena di sini curah hujannya masih tinggi. Jadi kalau bulan-bulan seterusnya itu kan musim panas, nggak cocok untuk pertumbuhan tanaman,” tutup Adi.
Kegiatan positif ini tidak hanya dilakukan sekali. VIVO Baja Ringan tetap berkomitmen untuk melestarikan lingkungan, seperti dengan melibatkan diri dalam kegiatan seperti Pengkayaan Tanaman dan Penyulaman Pohon ke XIV bersama Yayasan Grojokan Sewu Pecalukan.***