Rangka atap adalah salah satu elemen penting pada bangunan, karena fungsinya sebagai penopang atap (penutup) lalu menyalurkannya ke bagian bawah struktur bangunan.
Berbagai material yang bisa diaplikasikan untuk membangun rangka atap. Salah satunya baja ringan, bahan bangunan yang sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir.
Umumnya, rangka atap baja ringan memiliki beberapa bagian, yaitu kuda kuda, reng, atap (penutup), hingga talang jurai.
Dari sejumlah bagian tersebut, kuda kuda merupakan bagian atap yang fungsinya cukup vital. Pasalnya, bagian ini berperan dalam menopang semua tekanan dan beban yang ada di atasnya, baik atap maupun beban lainnya. Lalu nantinya tekanan maupun beban tersebut disalurkan ke struktur di bawah atap.
Adapun kuda kuda baja ringan sendiri biasanya menggunakan material kanal C, profil yang berbentuk seperti huruf C.
Penggunaan baja ringan untuk rangka atap memiliki banyak keuntungan, salah satunya kekuatan tegangan tariknya (tensile strength) yang tinggi, yaitu sekitar 550 Mpa. Artinya, material ini mampu menahan beban maksimal 550kg/m2 sampai akhirnya patah dan rusak. Berbeda dengan kayu yang sifatnya getas dan lebih cepat hancur, kekuatan tegangan pada rangka atap baja ringan dapat menahan dan menjaga kestabilan bangunan.
Pemasangan rangka atap baja ringan juga lebih efisien terhadap waktu, contohnya karena penggunaan baut dalam menyambungkan profil akan lebih cepat. Efisiensi terhadap biaya juga didapat, terlebih karena baja ringan kuat, sehingga tidak perlu terlalu sering mengganti material ini. Tidak diperlukannya penambahan cat karena baja ringan sudah tahan karat juga membuat pengguna lebih menghemat biaya.
Kriteria Baja Ringan yang Terbukti Kuat
Mengingat kuda kuda adalah bagian penting dari rangka atap, maka pemilihan material perlu dipertimbangkan. Cara memilih baja ringan berkualitas salah satunya menggunakan Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) yang sudah memiliki SNI 4096:2007. Ketebalan baja ringan berkualitas juga sesuai dengan ketentuan SNI dan jika diukur menggunakan mikrometer (analog maupun digital) hasilnya sama seperti yang tertera di produk.
Kriteria lain dari baja ringan yang kualitasnya terjamin adalah massa lapisan Aluminium-Zinc (AZ) yang jelas pada produk. Lebih dari itu, tegangan tarik terutama pada rangka atapnya memenuhi standar, yaitu G550.
Baca juga: Instalasi Listrik Baja Ringan yang Aman, Anti Nyetrum!
Berdasarkan kriteria tersebut, salah satu produk baja ringan dalam negeri, yaitu VIVO Baja Ringan Indonesia memenuhinya. Bahkan, produk ini terbukti kuat menahan beban sampai lebih dari 200kg.
Sampel berupa produk VIVO dengan tebal 0,75mm dan panjang 2m telah dilakukan uji tarik dan uji lentur pada 26-27 September 2019 lalu di Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Baristand Industri Surabaya.
Hasilnya pada uji lentur, Kanal C VIVO tebal 0,75mm dengan jarak tumpuan 1.600mm mampu menahan beban maksimal 275kg atau 2,75 kuintal. Seperti diketahui, bobot 275kg itu setara dengan berat seorang sumo 5 orang jika diasumsikan bobotnya 55kg.
Jadi, kuda kuda atap yang menggunakan produk Kanal C VIVO Baja Ringan mampu menahan beban sampai sekitar 5 orang di satu titik yang sama.
Sementara pada uji tarik, hasil uji kuat luluh (yield strenght) Kanal C VIVO Baja Ringan mencapai 663 N/mm2, kuat tarik (tensile strenght) adalah 664 N/mm2, dan mengalami regangan sampai 5%.
Diketahui, kekuatan luluh (yield strenght) pada baja ringan adalah tegangan minimum saat material tersebut kehilangan sifat elastisnya. Sedangkan kekuatan luluh (yield strenght) artinya tegangan maksimum yang bisa diterima material sebelum akhirnya patah.
***
Butuh baja ringan untuk membangun rangka atap? Pastikan memilih produk berkualitas, seperti VIVO Baja Ringan yang telah memenuhi kriteria kualitas seperti penjelasan di atas.
Untuk info selengkapnya terkait Kanal C maupun produk-produk VIVO Baja Ringan lainnya, hubungi kami di (031) 99210099.