(dok. Instagram.com @dougsibb)
Bentuk atap perisai adalah salah satu model atap yang bisa dibilang cukup sering ditemui di rumah-rumah Indonesia, selain atap pelana. Atap perisai sendiri terdiri dari dua bidang segitiga dan dua sisi lainnya berbentuk trapesium.
Struktur dan konstruksi model atap rumah ini mungkin lebih rumit dibandingkan dengan atap pelana. Namun bentuk perisai tetap populer, karena memiliki kelebihan untuk melindungi bangunan akibat cuaca ekstrem, di antaranya:
- Saat hujan lebat, karena dengan sudut kemiringannya antara 30 derajat sampai 40 derajat, air mudah dialirkan ke bawah. Alhasil, kebocoran pada rumah dapat dihindari.
- Sementara ketika musim kemarau, penerapan model atap ini akan membuat atap tetap sejuk. Hal ini karena panas dari matahari tidak langsung tersalurkan ke dalam bangunan, melainkan masih harus melalui ruang kosong di antara atap dan plafon.
Sejalan dengan itu, pemilihan material juga penting guna memaksimalkan fungsi atap perisai. Salah satunya atap (penutup) berupa genteng metal pasir yang bobotnya ringan, namun kokoh dan tahan terhadap cuaca ekstrem.
Sebelum menerapkan bentuk atap rumah ini, perencanaan secara matang perlu dilakukan. Salah saunya dengan menghitung kebutuhan genteng metal, guna memprediksi biaya yang diperlukan.
Cara Menghitung Luas Atap
Luas atap perlu dihitung lebih dulu sebelum menghitung prediksi kebutuhan genteng. Mengingat terdapat 2 bidang segitiga serta 2 bidang, maka diperlukan dua kali penghitungan dengan contoh seperti berikut.
- Luas Bidang Atap Segitiga
- Panjang bidang miring atap (P1) berdasarkan sudut α (contoh sudut 35 derajat)
P1 = 360 cm : cos α = 360 cm : cos 35 = 360 cm : 0,819 = 439,560 cm = 4,396 m (nilai tinggi segitiga)
- Alas segitiga = 876 cm = 8,76 m
- Luas segitiga = 1/2 x alas x tinggi = 1/2 x 8,76 m x 4,396 m = 19,254 m2
- Jadi, luas dua bidang segitiga adalah = 2 x 19,254 m2 = 38,509 m2
- Luas Bidang Atap Trapesium
- Panjang bidang miring atap (P2) berdasarkan sudut β (contoh sudut 30 derajat)
P2 = 438 cm : cos β = 438 cm : cos 30 = 438 cm : 0,866 = 505,774 cm = 5,058 m (nilai tinggi trapesium)
- Nilai a adalah 4,03 m dan nilai b adalah 11,23 m
- Luas trapesium = [(a+b)/2] x tinggi = [(4,03 m + 11,23 m)/2] x 5,058 m = 38,593 m2
- Jadi, luas dua bidang trapesium adalah = 2 x 38,593 m2 = 77,186 m2
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka luas total atap rumah adalah = 38,509 m2 + 77,186 m2 = 115,695 m2
Baca juga: Pengaruh Bentuk Atap Rumah Limasan di Wilayah Iklim Tropis
Kebutuhan Genteng Metal Atap Perisai
Ada banyak jenis atap (penutup) yang dapat digunakan untuk bentuk atap perisai. Salah satunya VIVO Metal, genteng metal pasir yang terbuat dari ZINIUM sehingga kokoh dan awet. Tampilannya pun indah, bebas perawatan, kedap suara, serta mampu mengurangi radiasi panas.
Adapun lebar efektif VIVO Metal yang akan berkaitan dengan penghitungan kebutuhan atap ini adalah 800mm dan panjang 770mm. Sehingga luas produk ini adalah 616000mm2 atau 0,616m2. Dalam hal ini, untuk setiap 1 meter persegi, dibutuhkan 1,62 lembar VIVO Metal.
Jadi, jika luas total atap rumah seperti penghitungan sebelumnya adalah 115,695m2, maka kebutuhan genteng atap perisai adalah sebagai berikut.
Kebutuhan genteng= luas atap : luas genteng metal = 115,695 : 0,616 = 187,817 atau bisa menyediakan sekitar 189 lembar VIVO Metal.***